WUJUDKAN KESEHATAN SEDARI DINI DENGAN CUCI TANGAN PAKAI
SABUN
Puskesmas Sumbersari, Indonesia
merupakan negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa. Namun
saat ini derajat kesehatan di Indonesia masih rendah. Sedang anggaran
pemerintah untuk kesehatan di Indonesia hanya sekitar 2,5 persen APBN dari 5
persen anggaran yang distandarkan oleh WHO.
Data menunjukan bahwa BERSIH dan SEHAT di rumah tangga hanya 32.3 persen.
Angka ini memprihatinkan untuk kategori pencapaian kesehatan dasar. Hal ini
menunjukkan, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran untuk berperilaku
hidup sehat. Data riset kesehatan dasar 2013 menyebut, proporsi penduduk
berperilaku cuci tangan secara benar hanya 47 persen. Artinya, lebih dari
separuh masyarakat kita belum mengetahui dan menerapkan bagaimana mencuci
tangan secara benar. Padahal, mencuci tangan secara benar, salah satu indikator
perilaku hidup bersih-sehat.
Cuci tangan yang benar adalah mencuci menggunakan air mengalir (bersih) dan
menggunakan sabun, bukan dengan mencelupkan tangan di dalam kobokan. Tangan
yang dicuci pada air mengalir menghanyutkan bakteri pembawa penyakit yang
ditindas mati oleh sabun. Tangan bersih setelah dicuci pakai sabun mampu
mencegah berbagai macam penyakit menular. Tangan akan steril. Sebaliknya,
tangan kotor adalah sarang bakteri penyebab penyakit.
Puskesmas Sumbersari berupaya untuk mempromosikan Cuci Tangan Pakai Sabun
Sabun dengan sasaran anak SD dimana untuk pembentukan perilaku mereka masih
bisa dibentuk. Mencuci tangan dengan sabun
adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata
rantai kuman Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen
yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik dengan kontak langsung atau pun kontak tidak langsung.
Adapun beberapa kesalahan
yang terjadi apabila mencuci tangan
a. Jangan biasakan menggunakan satu tempat cuci tangan seperti
kobokan secara bersamaan.
b. Jangan sekali-kali menggunakan handuk/lap pengering bekas pakai
orang lain. Lebih baik gunakan tisu penyeka sekali pakai.
c. Jangan sekali-kali mencuci tangan menggunakan spons, apalagi
yang bekas pakai. Spons adalah sarang kuman. Karena kuman menetap di tempat
yang lembap dan basah.
Demontrasi
ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang
pentingnya cuci tangan dengan menggunakan sabun. Bentuk kegiatan kampanye ini
nantinya diarahkan kepada sesuatu yang bisa membuka wawasan pengetahuan
anak-anak tentang pentingnya cuci tangan dengan sabun, cara-cara cuci tangan
yang benar, dan mengajak anak-anak untuk membiasakan diri hidup sehat. (Royssal)
(puskesmas sumbersari)